Elektro Motor Ac merupakan komponen penting dalam berbagai sistem mekanis dan industri, yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Dalam penggunaannya, motor ini bisa mengalami kerusakan pada kumparan akibat overheating, keausan isolasi, atau gangguan kelistrikan. Salah satu metode perbaikan yang umum digunakan adalah proses rewinding, yakni mengganti lilitan baru secara presisi agar motor dapat kembali bekerja secara optimal.
Langkah pertama dalam rewinding adalah membongkar motor untuk mengakses stator. Kumparan lama dilepaskan melalui teknik pemanasan atau pemotongan. Setelah inti besi dibersihkan dan diperiksa, teknisi kami menghitung ulang jumlah lilitan, diameter kawat, dan konfigurasi sambungan berdasarkan data asli.
Kumparan baru kemudian dililit dan ditempatkan secara rapi ke dalam slot stator. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap panas dan kelembapan lalu diberi resin untuk memperkuat isolasi lilitan, pada tahap ini pilihlah material berkualitas agar hasil rewinding dapat meningkatkan efisiensi dan daya tahan tubuh.
Setelah proses selesai, motor diuji menggunakan alat seperti megger untuk mengukur resistensi isolasi serta dilakukan pengetesan. Jika semua parameter sesuai, motor siap untuk digunakan kembali. Proses ini tidak hanya menghemat biaya penggantian motor, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan dengan memperpanjang umur pakai komponen elektromagnetik.
Selain tahap-tahap teknis yang dijelaskan, proses rewinding juga membutuhkan ketelitian tinggi dalam pemeliharaan jenis kawat tembaga. Kualitas konduktor yang digunakan sangat memengaruhi daya hantar arus dan ketahanan terhadap panas. Biasanya, kami menggunakan tembaga yang berlapis enamel kelas H yang mampu bertahan pada suhu tinggi hingga 180°C. Kesalahan dalam memilih ukuran kawat atau jumlah lilitan bisa menyebabkan perubahan impedansi, turunnya efisiensi , bahkan overheat pada motor saat beroperasi. Dengan demikian, proses rewinding bukan hanya sekedar perbaikan, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya operasional sistem dalam jangka panjang.